Thursday, March 23, 2006

LIMPAS



selamat datang titik hujan
rindu yang lelah dalam pelukan basah.

Ada duka mengintai di setiap kemarau
Menghantam batu jadi debu.

Serupa lukisan malam,
Hujan yang datang.
Bermula gelap
Bermula senyap.

Dalam wajah lapah
Sawah. Dan tumpah segala resah

Menghitung satu- satu titik hujan
Dibalik berdesaknya muatan listrik

Ada duka dibaliknya,
Dibalik hujan,
Sesudah gelap
Sesudah senyap.

Sungai-sungai muntah,
Kedalam satu-satunya harapan
Jukung mengapung diatas
Danau yang lesap

Dan duka mengabadikan diri
Dalam berita Koran hari ini.

Ali shadlle
23, February, 2006.

No comments: