LIMPAS
selamat datang titik hujan
rindu yang lelah dalam pelukan basah.
Ada duka mengintai di setiap kemarau
Menghantam batu jadi debu.
Serupa lukisan malam,
Hujan yang datang.
Bermula gelap
Bermula senyap.
Dalam wajah lapah
Sawah. Dan tumpah segala resah
Menghitung satu- satu titik hujan
Dibalik berdesaknya muatan listrik
Ada duka dibaliknya,
Dibalik hujan,
Sesudah gelap
Sesudah senyap.
Sungai-sungai muntah,
Kedalam satu-satunya harapan
Jukung mengapung diatas
Danau yang lesap
Dan duka mengabadikan diri
Dalam berita Koran hari ini.
Ali shadlle
23, February, 2006.
No comments:
Post a Comment