Tuesday, June 19, 2007

Harimau-harimau hutan lapar.

Harimau mengaum dalam kepalaku.
Mencari-cari udara yang tak lagi segar.
Ia bukan harimau jawa, harimau sumatra,
harimau siberia, harimau india, harimau-harimau.
Dimana harimau itu setelah sekian tahun berlalu.

Hutan beriak dalam dadaku.
Menumbuhi segala lahan.
Akar memasak kedalam bumi.
bumi. bumi. bumi. bumi ibu pertiwi.
Ibu yang melahirkan anak-anak bumi.
Ibu dimana kamu sembunyikan pertiwi,
Ibu dimana bumi? Bumi ibu pertiwiku.

Dalam kepalaku harimau-harimau mati,
karena hutan dalam dadaku kehilangan mata air.
Bila hujan turun lahan-lahan terapung tak pijak lagi,
ia hanyut tak menepi kedalam laut perut.
Perut yang selalu lapar padahal sudah tuntas segala makanan.

Batam juni 2007.

No comments: