Monday, June 11, 2007

3 elemen penting untuk menjadi seorang yang menggeluti dunia pertunjukan

Menjadi seorang yang menggeluti dunia pertunjukan bukan perkara yang mudah. Dalam dunia pertunjukan orang akan berhadapan dengan 3 elemen penting yang harus dikuasai. Menjadi orang yang menggeluti dunia pertunjukan, bakat bukanlah hal yang utama ia hanya memerankan 20% dari unsur lain. Lebih dari itu ia harus banyak belajar dan berlatih, disini kita akan lebih banyak berbicara kedunia sandiwara secara spesipik lagi kita akan berbicara tentang dunia pemeranan. Memerankan suatu karakter bukan hal yang sulit memang bagi sebagian orang, melalui proses latihan ia pasti akan dapat memerankan apa yang dibebankan kepadanya. Selain dramaturgi yang harus dikuasai juga teori-teori pemeranan yang sudah banyak ditulis bukunya, maka tiga hal yang patut diperhatikan dan menurut saya paling dasar bagi seorang yang ingin menjadi seseorang yang menggeluti dunia panggung ialah:

1. Membaca Dirisendiri.

Akan sangat penting jika kita mengetahui sejauh mana kapasitas diri kita, dalam hal ini tentunya unsur-unsur drama turgi telah kita kuasai, teori bermaindrama telah hafal diluar kepala, atau kita telah membaca berbagai literatur tentang seabreg teori drama. Kemudian sangatlah penting jika kita menyiapkan diri 100% untuk mempersembahkan pertunjukan yang lebih baik pada para penonton dengan menyiapkan diri secara penuh. Sebelum anda menaiki panggung pertunjukan ada baiknya melihat kembali diri anda. Sudah siapkah? jika anda meyakinkan anda mampu, maka tanpa keraguan teknik muncul akan berjalan sendirinya, maka selanjutnya serahkan kepada kemampuan anda untuk mengontrol permainan.

2. Membaca Panggung.

Menjadi sangat menarik, jika sebuah persiapan anda hendak pentas anda mengtahui bentuk panggung. Seperti apa bentuk panggung, seberapa luas, ada properti apa diatasnya, secara emosional hubungan anda dengan panggung, berjenis kelamin apakah panggung tersebut, atau ternyata panggung yang akan digunakan adalah panggung bergerak atau panggung mati dan hidup. Unsur ini sangat penting untuk diketahui sehingga permainan akan berjalan lancar dan menjadi sebuah pertunjukan yang luar biasa.

3. Membaca Penonton (audience)

Perlu diketahui, bahwa ada berbagai macam penonton dan kalangan yang akan menyaksikan sebuah pertunjukan dan berbagai motifasi pula. Secara sadar, seharusnya seorang aktor dapat mengetahui hal ini dan menjadikannya amunisi untuk menembak para penonton yang hadir. Misal kalangan mahasiswa atau anda akan bermain dikalangan buruh. apa yang harus anda lakukan, lakukanlah dengan sepenuh hati. Maka pertunjukan yang akan anda bawakan akan terhindar dari apa yang namanya pertunjukan yang kering, tanpa emosi. Mengaduk-aduk emosi penonton adalah tugas anda sebagai seorang aktor. Untuk tugas itu dapatkan dengan cara ini.

Batam, juni 2007.
Disarikan dari berbagai pengalaman dan dialog dari beberapa tokoh teater Indonesia. Ini sepenuhnya belum selesai masih berlanjut.

No comments: