Hujan tak bermusim
Aku mencarimu hujan!
Pada tumpukan dikios loakan.
Bulan juni kini pun engkau tak nongol.
Padahal aku ingin sekali menulis tentang mu dalam sebuah puisi.
Seperti “ Hujan Bulan Juni “ milik Sapardi.
Kata BMG, sepuluh tahun ini musim tak terjadwal.
Aku merinduimu hujan!
Hujan pada bulan juni, sepertinya romantis sekali.
Aku ingin mandi berhujan-hujan, menyusuri sepanjang jalan.
Menggandeng tangan istriku, Lalu menghangatkan badan
Dengan segelas teh di angkringan.
Dan memotretnya lagi sebagai kenangan.
Aku kini mencemaskanmu hujan!
Sepanjang tahun engkau datang, lalu hilang
Tanpa identitas.
pekalongan 2011
No comments:
Post a Comment