Ziarah Kubur dipantai tak berpasir.
(buat para leluhurku yang pemberani)
Dipantai tak berpasir, mereka abadi.
sekekal keberanian mereka mengarungi lautan.
Seabadi cerita mereka tentang bagaimana menebas hutan dan menanam kelapa,
sekekal tentang bagaimana meraka angkat senjata mempertahankan kibaran bendera.
Seabadi lumpur, ombak, angin dan asin air laut.
Dipantai tak berpasir. Jalan itu sempit, terlalu sempit.
Hingga kita hanya bisa bersijingkat lewat.
Dulu aku tak paham, mengapa kita harus datang berziarah.
Gundukan tanah dan ukiran nama kusam pada kayu penanda,
Epitaph yang tak lengkap. Siapa yang berbaring dibawah sana?
Kita hanya membawa doa dan sejumput bunga.
Lalu kita pergi lagi, membawa kenangan.
Dipantai tak berpasir, kubur mereka basah.
Pasang air laut mengirim doa. Tak ada bunga disana
Hanya rimbun pohon bakau dan rumput liar menakarkan zikir.
Burung kecil, sarang dan cericit serupa doa.
Sei raden, juni 2011
No comments:
Post a Comment