drama satu babak.durasi 1 jam dibawah lampu ultra violet.
kedua pemain berpakaian serba putih. seluruh tubuh putih
SEPI.
dua orang tua dan muda. berjalan tak pernah bertemu.
tua: membuka baju
muda: memasang baju
tua: membuka celana
muda: memasang celana
tua: mau membuka celana dalam
muda: berteriak jangan
hening
muda: berlari
tua: berdiam diri sambil menjenguk kedalam celana dalam sesekali dan tersenyum malu.
muda: terengah-engah
tua: terlihat gagahmuda: rebah
tua: melonjak-lonjak kegirangan sambil tertawa dan bernyanyi(aku seorang kapiten)muda:masih tak bergerak
tua: makin nyaring bernyanyi dan kegirangan sambil mengolok.
muda: bangkit dengan susah payah
tua: mulai lelah
muda: tegak berdiri dengan susah payah
tua: terbatuk duduk
muda: berteriak tua
tua: menangis histeris berteriak muda
muda: melepas baju tua memakai baju
tua: memakai celana
muda: mau melepas celana dalam
tua: malah menyuruhnya, "terus..... terus.....muda: ragutua: "jangan berhenti.... terus.....
muda: beringas merobek baju dan celana.
tua: menangis
panggung lambat laun redup, tua terus menangis, hingga gelap, kemudian gelap. yang terdengar tangisan tua.
lampu menyala.
muda: menari mengitari tua.
tua: masih dalam sedih
muda: berhenti menar
itua: berhenti menangis
muda: tua!
tua: muda......... aku lelah......
muda: apa yang kau lakukan dimasa muda?
tua: dosa!......muda: tertawa....
tua: muda apa yang kau lakukan?
muda: aku ingin masuk surga!
hening
tua: mengalungkan sobekan pakaian muda.
muda: memainkan kemaluanya, "surga...... surga.......tua: "tak ada surga dikemaluanmu.
muda: surga............ ejakulasi
tua: "surga ditelapak kaki ibu"
muda:"surga diselangkangan ibu, tua.....
tua: " itu selangkangan mu.......
muda: tetap saja selangkangan ibu yng paling surga......
tua: kenapa?
muda: karena disana aku lahir.
tua: ....... surga memang ada pada perempuan.
muda: ya.... disana aku keluar disana pula aku akan kembali, menanam benih.
tua: laknat......
muda: mulai menari...... (adam yang sedang mencari hawa)
tua: bergumam sendiri." satu kesalahan yang kubuat, aku ingin menikmati mu hawa, maafkan aku. surga memang telalu kecil untuk anak cucu kita, maka ketika pilihan untuk menghuni surga ditawarka aku abaikan, aku lebih memilih dirimu. kembali padaku hawa.... kita penuhi dunia dengan keturunan kita. agar kita tak kesepian. biar dunia dipenuhi dengan tawa dan tangis. hawa aku rindu pada mu, rindu dengan hanat peluk mu, rindu dengan lembut belai mu, rindu segala dari mu. bau keringatmu induk dari segala aroma yang merindu. hawa dimana kamu?
tua: menari
muda:menari
mereka tak pernah bertemu. sampai keduanya lelah dan terkapar.
selesai.
batam, 6 juni 2007.
Hallo mas Paul aku ingat pentas asilban.
No comments:
Post a Comment